Senin, 19 Oktober 2015

Kisah 2 Orang Polisi

Memang, jika kita fokus pada satu tujuan dan kita panjatkan tujuan kita kepada Allah SWT insallah pada akhirnya akan berbuah manis, meskipun dalam perjalanannya datang beribu rintangan yang sangat menguji kesabaran. Saya punya cerita, tentang 2 orang teman SMA saya yang berhasil masuk Polisi. Yang pertama namanya Tri Haryono, dia seorang teman yang humoris namun jika mempunyai tekad dia sangat kuat dengan tekadnya. Dahulu di SMA kita sempat satu organisasi yaitu tepatnya di OSIS. setelah lulus SMA, kita mempunyai tujuan masing-masing. Dia ingin melanjutkan study dan karirnya ke Militer, dan saya ke umum.Namun pada perjalannya dia menimpa banyak kegagalan, pada pendaftaran seleksi tentara yang pertama dia gagal, akhirnya setelah itu dia hanya bantu-bantu orang tuanya saja di rumah buka warung. Di tahun selanjutnya, dibuka lagi pendaftaran oleh TNI untuk taruna baru, akhirnya dia mencoba mendaftar lagi ke tentara namun ternyata dia gagal lagi. Setelah itu, saya sudah jarang sekali mendengar kabarnya dan jarang berhubungan lagi. Dia memang sosok yang tak kenal menyerah, hingga setelah 2 tahun lebih kita lulus, saya dikabarkan kalau dia telah diterima di kepolisian, "dalam hati saya, saya sangat bersyukur, ini berarti tahun ketiga dia mendaftar setelah lulus SMA. Tahun Pertama mendaftar TNI= gagal, Tahun Kedua mendaftar TNI=Gagal, Tahun Ketiga mendaftar Polisi=diterima".
Yang kedua namanya, Wahyu Irma Damayanti, dia rekan seangkatanku juga di SMA, dan kebetulan juga dulu saya, irma dan Triharyono satu organisasi di OSIS SMAN Sumpiuh. Dahulu, waktu SMA yang namanya irma ini punya penyakit yang mengakibatkan kepalanya sering sakit, hidungya sering mimisan bahkan dia juga sering sekali pingsan jika sakit dikepalanya sudah tak kuat dipanggulnya. ketika pelajaran di kelas, sering sekali dia izin ke toilet dan ketika izin ke toiletpun waktunya tidak sebentar, namun cukup lama. Tahu nggak anda, kenapa lama??? jadi setiap dia ke toilet itu karena membuang darah yang ngalir dari hidungnya atau menahan rasa sakit pada kepalanya, karena jika nahan sakitnya di kelas mungkin nggak enak sama temen-temenya, bahkan dia pernah pingsan di kamar mandi mungkin karena sakitnya itu. Namun ini bukan sakit meningitis, karena beda dengan meningitis. Seingat saya itu adalah pembengkakan pada pembuluh darah di otaknya. Setelah lulus, dia mungkin nggak diterima di SNMPTN dan SBMPTN Perguruan Tinggi Negeri dan itu sama halnya dengan saya, akhirnya kita mencoba mencari dan mendaftar sekolah kedinasan, dulu kita sempat daftar bareng ke jogja untuk STMKG namun akhirnya setelah seleksi kita tidak diterima disana,  kemudian kita daftar STSN disinilah kita mulai berbeda jalan, setelah seleksi selesai yang dinyatakan diterima kebetulan saya, sementara dia tidak. Saat itu, kondisinya masih sakit-sakitan seperti yang saya ceritakan di atas. Selepas itu saya sudah tidak pernah berhubungan atau berkomunikasi lagi dengannya, 1 tahun kemudian saya mendapat kabar tentangnya, menurut anda kabar tentang penyakitnya ataukah kabar yang lain tentangnya?????? kabarnya adalah bahwa dia telah diterima di kepolisian. "dalam benak saya merenung... ketika mendengar hal tersebut, karena mungkin kalo melihat kondisinya 1 tahun yang lalu, ini sangatlah tidak wajar. Tapi ini lah kuasa Allah SWT"
Selamat dan Sukses kawan SMA ku yang kini telah menjadi Penegak Kebaikan de Negeri Pertiwi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar