Rabu, 03 Juni 2015

Surat Kecil untuk Ibu

Kamarku yang pertama aku rasakan adalah rahimu, kasih sayang pertama kali aku rasakan adalah kasih sayangmu, makanan dan minuman yang pertama kali aku rasakan adalah ia yang mengalir melalui tubuh sucimu, kesedihan yang pertama kali aku lihat adalah kesedihanmu yang saat mengandungku namun dalam hidupmu sedang masa-masa sulit, pengorbanan seseorang yang pertama aku lihat adalah pengorbananmu saat membawaku kemana-mana dalam kandungan, Suara yang pertama kali aku dengar adalah suara lantunan ayat-ayat suci al-Quran yang menembus dinding rahim hingga sampai aku mendengarnya........ Itulah segala perasaanku ketika aku berada di dalam rahimmu, ibu........
Jikalau aku bisa berjanji pada saat itu, aku akan berjanji pada diri ini.....Ibu, Suatu saat jika aku dilahirkan di dunia, aku akan berbakti kepada  mu, aku akan bahagiakanmu, aku akan merawatmu dan menyayangimu...... J

Hingga pada waktunya ku terlahir di dunia ini, suara yang pertama kali aku dengar adalah suara jeritan dan tangisanmu yang berjuang melahirkanku, dan senyuman terindah yang pertama kali aku lihat adalah senyum raut wajahmu yang indah.
Setelah sekian lama aku dalam kandunganmu setelah sekian lama engkau rawat aku hingga ku tumbuh dewasa. Namun ketika ku tumbuh dewasa, aku belum bisa memberikan yang terbaik utnukmu, padahal engkau sudah memberikan segala yang terbaik untuku. Justru aku malah pergi meninggalkanmu meskipun itu untuk tujuan yang baik yaitu menuntut ilmu pendidikan. Dalam perantauan nan jauh ini, ku titipkan salam rinduku untukmu ibu..... Mudah-mudahan di hari nan-fitri nanti kita bisa berkumpul bersama lagi.... Meskipun sang sosok Ayah tak lagi disamping kita. Tapi aku yakin, beliau disana sudah tenang dan pasti juga merindukan kita. Tenanglah ibu, masih ada Allah SWT yang akan menuntun dan menjaga kita. Ya Rabb.. Terimakasih karena engkau telah mengirimkan sosok Insan yang sangat menyayangi buah hatinya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar